Cara Memelihara Tanaman Durian |
1)
Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan
buah bertujuan utk mencegah kematian durian agar tdk menghabiskan energinya utk
proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa
buah, ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan
dilakukan bersamaan dgn proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai,
besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan
dpt dilakukan dgn menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau
bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka
& sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yg telah dibuahi akan
tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yg belum sempat dibuahi akan mati
dgn sendirinya. Jumlah buah durian yg dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yg
ada.
2)
Penyiangan
Untuk
menghindari persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan,
perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a)
Akar durian
Pemotongan
akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim.
Selama itu pula tanaman tdk dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman
menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih
keras & lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat
tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan
melewati batas, hasil panen berkurang & pertumbuhan terhambat. Cara
pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm & sejauh
1,5-2 meter dari pangkal batang.
b)
Peremajaan
Tanaman
yg sudah tua & kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tdk harus
dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka
pangkasan dibuat miring supaya air hujan tdk tertahan.Untuk mencegah terjadinya
infeksi batang, bekas luka tersebut dpt diolesi meni atau ditempeli lilin
parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada
batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2
bulan, tunas tersebut dpt diokulasi. Cara okulasi cabang sama dgn cara okulasi
tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m
tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tdk boleh
terlalu dekat dgn tanah.
c)
Pembentukan tanaman yg terlanjur tua
Dahan-dahan
yg akan dibentuk tdk usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik
& dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tdk mengarah ke atas. Cabang yg
akan dibentuk dibalut dgn kalep agar dahan tersebut tdk terluka. Balutan kalep
tadi diberi tali, kemudian ditarik & diikat dgn pasak. dgn demikian, dahan
yg tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4)
Pemupukan
Sebelum
melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan
pupuk & unsur hara yg terkandung dalam tanah.
a)
Cara memupuk
Pada
tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan
dgn lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan
disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam
selokan, tanah tadi dikembalikan utk menutup selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b)
Jenis & dosis pemupukan
Jenis
pupuk yg digunakan utk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau
serta pupuk buatan. Pemupukan yg tepat dpt membuat tanaman tumbuh subur.
Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15)
200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dgn NPK itu dilakukan rutin
setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali
tanaman dipupuk dgn pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada
musim kemarau. Pemupukan dilakukan dgn cara. menggali lubang mengelilingi
batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yg
telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang & tajuk. Setelah
itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis
sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon
maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan
pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang
berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat
tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5)
Pengairan & Penyiraman
Durian
membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tdk boleh tergenang
terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yg baru ditanam
membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada
musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dpt dikurangi
sekitar tiga kali seminggu. Durian yg dikebunkan dgn skala luas mutlak
membutuhkan tersedianya sumber air yg cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan
saluran air drainase utk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6)
Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk
mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yg baik, setiap 2 minggu sekali bibit
disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dgn dosis 1 cc/liter air & ditambah
dgn Metalik dgn dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan utk merangsang
pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yg digunakan adalah
Basudin yg disemprot sesuai aturan yg ditetapkan & berguna utk pencegahan
serangga. utk cendawan cukup melaburi batang dgn fungisida (contohnya Dithane
atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman,
batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
7)
Pemeliharan Lain
Pemberian
zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada
berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tdk memberikan unsur tambahan hara
pada tanaman. ZPT dpt membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus
disesuaikan dgn petunjuk pemakaian yg tertera pada label yg ada dalam kemasan,
sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.
Belum ada tanggapan untuk "Cara Memelihara Tanaman Durian"
Posting Komentar